14 Juni, 2009

" Lampu padam"

Beberapa hari yang lalu temanku masuk rumah sakit karena tenggorokannya terluka. Peristiwa ini sempat geger di warung ikan bakar dekat kantornya bekerja, malam itu Joko, demikian namanya, kerja lembur sehingga keluar kantor sudah pulul sepuluh malam. Perutnya keroncongan dan kebetulan disekitar kantor warung ikan bakar langganannya masih buka.

Dengan setengah berteriak Joko memanggil pelayan yang sudah dikenalnya dan langsung memesan makanan dan minuman apa adanya karena sudah mau tutup, tentunya ikan bakar menjadi menu utama yang dipesannya. Sambil menunggu makanan yang dipesan Joko menghubungi pacarnya agar segera menyelesaikan tugas akhir nya atau skripsi karena sudah mau lulus tahun ini. Nampak nya Joko sudah mempersiapkan rencana menikah setelah wisuda pacarnya.

Tak lama berselang makanan dan ikan bakar pesanannya terhidang, tentu saja lahap Joko makan kerena lapar. Baru saja makan tiga suap hp nya berdering, ternyata pacarnya yang telpon mengatakan kalau ibunya masuk rumah sakit karena kecelakaan , dan segera harus di operasi ringan karena pelipisnya robek tergores aspal ketika motornya jatuh. Joko meneruskan makan malam nya dengan terburu buru. Belum tuntas makan spontan lampu mati alias padam, Joko kaget dan keselek, lalu ketulangan sehingga tenggorokan nya luka di dalam.

Pacar Joko terhapus ketikannya di komputer, calon mertua Joko berantakan operasi ringannya. Semua itu akibat lampu sering mati di kota kami , dan tentu mati mendadak. Joko adalah sebagian contoh kecil, walau listrik sering mati tapi warga kota seolah tak berdaya, sudah merupakan hal yang biasa dalam kehidupan yang sudah merdeka ini. Merdeka saja sudah begini, apalagi kalau tidak merdeka ya. . . .

13 Juni, 2009

M E M I L I H

Hallo... para pengunjung setia di blog yang baru lahir ini.Apa kabar anda hari libur ini , hari saptu yang sebagian orang tengah mempersiapkan rencana akir pekan nya. Atau anda tetap bekerja demi mensukseskan calon presiden anda agar jadi pemenang nanti,atau bahkan mungkin anda tengah berlibur barsama orang yang anda cintai . Semua itu itu tentu tidak mengapa, anda dan siapa saja termasuk saya boleh melakukan apa saja yang anda sukai di dunia ini, tentunya dengan tujuan yang jelas, sesuan dengan rambu rambu kehidupan , terarah dan berguna bagi diri anda dan orang banyak. Itupun kalau anda setuju, kalau ga setuju juga nggak ada salahnya, wong menulis dan membaca di blog ini bebas Apakah anda akan teruskan membaca tulisan ini atau anda segera cabut . tentu saja boleh. Tapi saya sedikit berharap agar jangan pergi dulu dan teruskanlah membaca tulisan ini demi sebuah iniformasi dan berbagi cerita.

Sekarang aku mau sedikit bercarita soal memilih. Ya .... memilih, sederhana saja topiknya. Ketika aku berumur tujuh tahun, ayahku pernah mengajak kepasar dan membelikan sebuah mainan, sebagai hadiah karena aku juara satu dikelasku, mainan yang sangat aku sukai karena aku disuruh memilih sendiri mainan apa yang aku inginkan. Tentu saja aku sangat bangga karena seusia itu ayah memberi kebebasan memilih, dan tidak ada pengaruh dari belian, atau pengaruh dari orang cina penjaga toko itu. Pilihan murni dari hati kecilku. Amboooy senang dan bahagia nya bukan main.

Waktu terus bergulir, silih berganti, hari berganti bulan, bulan berganti tahun.Kurasakan kebebasan memilih yang diajarkan ayahku mulai tidak terlihat, kalaupun ada, tetapi tidak murni lagi. Sekarang bebas memilih, namun sebelumnya dipengaruhi, artinya tidak bebas memilih lagi namanya, walaupun disana sini para petinggi di negeri ini sering berteriak kebebasan itu.

Kini saatnya anda renungkan, apapun pilihan anda, tentang masalah apa saja, umpama memilih barang elektronik, memilih kendaraan, memilih kekasih atau buah hati, memilih perguruan tinggi, memilih bisnis yang cocok, memilih lokasi perumahn. atau memilih presiden, usahakan dengan penuh kesadaran, jadikanlah diri sendiri menjadi anda sendiri, jangan ada pihak lain atau orang lain dalam diri anda. Jadilah diri sendiri, bebas merdeka, Itu saja.Wassalam.

Nama Anakku "Nesia"

Pagi itu udara pengap dan bau busuk dimana mana, ibu muda itu menggendong anaknya yang sakit melewati gang sempit di kampung pinggiran kali yang tersumbat dan kumal itu . Ibu itu mau membawa anaknya berobat ke tabib, seseorang keturunan india yang baru buka praktek untuk masyarakat tak mampu. Lalu kenapa bukan ke dokter atau ke rumah sakit atau ke puskesmas ? ?

Menurut gunjingan dari mulut ke mulut bahwa ibu itu sudah tak percaya lagi dengan yang namanya rumah sakit atau segala macam itu. Entah kenapa. Sambil menghela nafas panjang sampai jugalah dia di tepat pengobatan orang india itu. Nampaknya , mulai ramai juga yang berobat kesana, mungkin karena manjur atau sugesti atau karena biaya sengat murah. Setelah menunggu tidak terlalu lama akhirnya sampailah kini giliran nya di panggil oleh sang tabib yang berjenggot lebat itu.

Anaknya langsung diperiksa dengan seksama oleh tabib, kenapa sampai dibiarkan kudis anak ibu menjalar kemana mana, lihatlah di lengan, lehernya dan bahkan sudah menjalar ke bagian kepala , kata tabib itu, , , , ya bagaimana ya pak ya, , saya juga bingung kok sudah di obat malah ga ada perobahan , malah makin menjadi , keluh ibunya, , , Si anak yang sakit seolah tak menhiraukan kegelisahan ibunya , , Tabib terheran dan terpana, seolah ada sesuatu dibelakang penyakit kudis ini.Sambil memberikan ramuan dan menuliskannya di buku besarnya tabib bertanya,siapa nama ibu,, , ,Pertiwi,katanya,Anak ibu, , , ,anak saya namanya nesia, nama lengkap kata tabib itu. Nama lengkap saya Ibu Pertiwi, nama lengkap anak saya Indonesia, , , Spontan mata tabib terbelalak,lalu dia bicara dengan suara pelan dan parau , , , , masa penyembuhan anak ibu bisa 25 tahun, kronis ,parah, mengakar, tapi masih bisa di selamatkan. Berdoalah dengan penuh kesadaran, sambil bu pertiwi pamit pulang sang tabib memberi oleh oleh berupa cermin.
.

11 Juni, 2009

Memperkenalkan Burung Dara

Aku seekor burung, biasa dipanggil Burung dara. Tak biasa berjalan seperti manusia, namun sangat lincah terbang di langit, di langit yang sangat tinggi sehingga bisa memandang lebih leluasa ke segala penjuru di belahan bumi manapun. Kemudahan aku terbang tinggi itu tentu bertujuan untuk membahagiakan anda untuk sebuah pemikiran, yang tentunya semua ini dengan izin Sang Pencipta, ya pencipta umat manusia, termasuk yang menciptakan alam semesta yang sangat luar biasa ini. Kehadiran tulisan perkenalan ini semata mata menyapa anda semua dengan rasa hormat, sekaligus minta maaf apabila nantinya terdapat anekdot, dongeng, atau lelucon yang menggelitik yang tidak anda sukai. Sekian dulu salam dari langit. . . . . .kepak . . .kepak . . . .kepak..

10 Juni, 2009

untuk para penulis muda

Sahabat para penulis muda dimana saja anda berada. . . ..
Saya pernah tiga bulan yang lalu ditelpon oleh seseorang yang belum pernah saya kenal,, dia memperkenalkan diri dengan sopan dan layaknya berkeinginan menjalin sahabat dengan ku.Dia mengaku mendapat nomor hp ku dari koran tempat aku pernah pasang iklan akhir tahun yang lalu, iklan tentang bisnis yang aku tekuni semenjah th 1990.Tentang cinderamata, atan semacam souvevir begitu. Teman yang menelpon aku itu namanya Adhi, suatu hari dia bilanng dengan ku setengah berbisik,,, mas , maukah mas pasang iklan di tempatku kerja, iklan canggih, melalui internet katanya menyakinkan aku .. Ah ga usahlah,,, ini juga lumayan pake iklan koran, lagi pula aku sudah lama berlangganan kataku. Kalo gitu mas cari saja bisnis yang mas sukai selain cinderamata , dan iklankan di internet , biar aku yang urus . Gampang itu, katanya dengan pede banget. Akhirnya aku setuju juga dengan ajakannya, lalu kusiapkan materi iklan sesuai yang aku suka. Aku berpikir, apa ya bisnis yang akan aku coba ya,,,Lalu aku teringat untuk mencari para penulis muda berbakat yang kesulitan mencari penerbit . Entah kenapa ,,sejak dulu penerbit kurang tertarik melayani para penulis muda, mereka lebih memilih tulisan yang siap jadi, atau karya penulis yang sudah punya nama. Sulit memang. Jadi ,, beberapa hari setelah setelah temanku Adhi memasang iklan di internet, mulailah responnya bermunculan , baik via telp apalagi dengan hp, capek juga kupingku menerima telpon yang membahas tentang penulis dan sulitnya mereka menemukan penerbit yang serius. Kini aku kebanjiran naskah , baik cerpen, novel atau sekadar laporan pandangan mata dari sebuah peristiwa. Katagori berita.
Kini aku dapat kesibukan baru, mengedit sendiri, membaca berbagai ragam cerita hayal atan non hayal. Ada satu dua tulisan yang bolehlah ,,, namun banyak juga yang berantakan, namanya juga pemula, tentu aku paham. Kekurangan disana sini, alur cerita yang kesana kemari, bahkan terkesan lucu dan lugu, tapi semua ini adalah proses. Jadi tentu aku harus ikhlas, dan ini wajar.
Wahai para penulis muda di indonesia,,, jangan berkecil hati kalau tulisan mu belum di muat di koran , majalah atan buku. Tetaplah menulis , perbaiki sedikit demi sedikit, kamu pasti bisa, hanya saja jangan terlalu berharap untuk dipublikasikan dulu, berkarya saja dulu, terbit atau tidaknya jangan pikirin. Kalau ditolak tulisanmu itu bagus, perbaiki lagi, lalu simpan di bawah bantal, seminggu baca lagi. Anggap kamu membaca tulisan orang lain, percayalah. Tentu kamu kenal dengan buku harry potter , karya besar itu banyak ditolak penerbit, lantaran penulisnya belum terkenal, dan seorang Andrea Hirata menulis memoarnya tidak untuk diterbitkan, hanya untuk bu Muslimahnya, guru kampung yang berhati mulya yang telah mendidik nya .Gila,,, tulisan Andrea meledak di seantero nusantara dan bahkan sampai ke Malaysia, Singapore dan negara lain. Laskar pelangi yang luar biasa. Saranku , rutinlah membaca , lalu asahlah dan tuangkan lagi dalam bentuk tulisan yang menarik. fokuslah dan lakukan setiap hari , walau satu alenia. Kebiasaan positifmu itu yang akan membesarkanmu nanti. Aku tunggu sukses keberhasilannya.

"Renungan"

Tahukah anda bahwa ketetapan yang pasti dalam hidup ini adalah berubah.Berubahlah yang pasti.Andaikan anda sudah hidup seratus tahun yang lalu, dimana belum ada alat komunikasi seperti telepon, faksimile, dan bahkan hp serta layar komputer tempat anda membaca tulisan ini.Seratus tahun yang lalu itu mungkin anda menganggap sudah maju karena ada orang sudah bisa mengendarai sepeda, sudah ada kertas tempat anda menulis buah pikiran anda.Menulis surat, mencatat apa saja tentang berbagai hal dalm kehidupan.

Tetapi kini semua nya telah berubah sesuai perkembangan zaman dan kemajuan manusia berpikir. Sekarang bisakah anda memprediksi apa yang akan dialami oleh manusia seratus tahun lagi , apa yang akan terjadi dengan ilmu penyetahuan dan kemajuan yang dicapai demi menyenangkan manusia,,,,,,,

Lalu sampai kapan perubahan itu berlangsung , dan sampai dimana dia berhenti,, siapa yang menyuruhnya berhenti,,,Renungkanlah dan lakukanlah sesuatu yang positif,karna kita hidup sangat sebentar, mari kita pilirkan dan kita rubah kepada yang lebih baik.Kita gunakan sarana komputer ini serta kemudahan internet ini untuk membahagaiakan hidup kita kedepan. Sukses DBS, go freedom.