Ku ajak engkau wahai kawan
kau meronta mengerang, menerjang
dan menjerit sejadi jadinya bak lupa
darah dan air mata kau jadikan alasan
puing menusuk pori dan tulang yang terkoyak
benar ragamu hancur luluh di sapu goncangan
benar sawah ladangmu lenyap seketika
benar darahmu terserak ke bumi yang gelisah
benar dan aku bersaksi atas kejadian itu sore
kawanku, kita bukan siapa siapa
kawanku, kita tidaklah punya kita
kawanku, bertelanjang kedatangan kita
kawanku, aku tahu itu dan ingin memberi tahumu
aku harap luka di kaki itu tidak melukai jiwa
karna kutahu dan ingin berbagi suka denganmu
beranda yang poranda sebagai tanda cinta-Nya
ingin kumengajakmu, mari maknai Redho dan Ikhlas
sudahlah, sekalah air mata itu dengan kain yang tersisa
patah tumbuh hilang berganti,mari bangkitkan Rohani
dalam perenungan pelajari siapa kita dan –Dia
kawanku, , , kita termasuk Beruntung dan Tak merugi
Sadari itu agar engkau tersadar lagi
PadaNya jua tempat kembali
eddy saputra , 27/10/09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar